PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI PENTINGNYA PENGENDALIAN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Saya telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan saya semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Ibu dosen Bahasa Indonesia  dan  kepada teman-teman sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insyaAllah sesuai dengan yang diharapkan. Pada dasarnya makalah ini saya sajikan untuk membahas tentang  “PENTINGNYA PENGENDALIAN KUALITAS DALAM SEBUAH PERUSAHAAN”. Untuk lebih jelas simak pembahasan dalam makalah ini.Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam tentang metalurgi serbuk kepada kita semua.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan.Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman  terutama Ibu dosen Bahasa Indonesia  untuk memperbaiki makalah saya selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih.
Makasar, 08 Desember 2015

RAHAMAD RAHARDI





DAFTAR ISI











BAB I  PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang

Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau derajat sesuatu1. Disini yang dimaksut kata kualitas adalah sebuah kata yang sering digunakan dalam ilmu keteknikan untuk menilai suatu produksi. Dalam perencanaan dan pengendalin kualitas, kita akan berbicara tetntang strategi untuk mengatur dan mengentrol mutu produk.
            sejak globalisasi menjadi pembicaraaan hangat dan merebut perhatian banyak kalangan tidak terbatas hanya para pembisnis tetapi juga para akademisi ,meyakini  bahwa mutu adalah kunci penyelesaian atas sebagian besar masalah yang ditimbulkan oleh perubahan global. Kemudian banyak sekali bermunculan definisi-definisi tentang apa itu mutu yang mengacu pada perkiraan intensitas persaingan yang sangat menguntungkan para pelaku-pelaku2. Pendapat tentang mutu, hampir semua pihak tidak berbeda pandangan, dimana peningkatan  mutu pada setiap organisasi bukanlah kegiatan terpisah atau program yang berdiri sendiri tetapi harus terintegrasi secara baik dengan seluruh kegiatan lain.
            Berdasarkan sudut pandangan tersebut istilah pengendalian mutu dalam membangun daya saing bisnis di era global telah menjadi usang dan dipercaya bahwa dengan konsep tersebut organisasi terkait tidak akan mampu memelihara kepuasan pelanggan secara berkelanjutan. Pengendalian mutu salah satu strategi sebuah perusahaan untuk bisa mendominasi pesaingnya. Seperti yang dikemukakan oleh Edward Demings “unutuk mendapatkan mutu dalam 14 poin yang dikenal sebagai deming’s 143 point’s  yang merupakan tanggung jawab pemimpin puncak setiap organisasi”.(Edward Deming,2008)
            Pentingnya sebuah pengendalian mutu dalam sebuah organisasi, perusahaan,produsen, distributor, dan instansi pemerintahan. Diperlukan adanya pengetahuan tentang begaimana pengendalian mutu, jenis-jenis pengendalian mutu, dan manajemen mutu. sehingga bisa bersaing  dan bisa dikembangkan ke arah yang lebih baik.
B.           Rumusan Masalah
1.       
2.      Penegrtian pengendalian mutu?
3.      Pengendalian mutu terpadu?
4.      Manajemen mutu
C.           Tujuan
1.      Mengentahui pengertian pengendalian mutu.
2.      Mengetahui pengendalian mutu terpadu.
3.      Mengetahui manajemen mutu
4.      Memenuhi tugas bahasa Indonesi















BAB II PEMBAHASAN

A.      Pengerian Pengendalian Mutu

            Semua ornag tau yang dimaksut dengan mutu dan mutu adalah sesuata yang membuat seseorang atau organisasi mempunyai daya saing yang kuat, mereka  mempnyai defiisi mutu yang berbeda-beda. Bahkan tidak jarang seorang membuat definisi mutu dari sudut panjang pekerjaannya. Misalnya mutu dari produk adalah apa saja yang membuat produk dapat terjual dengan baik. Pengertian tentang mutu yang cukup sederhana ini memang memiliki kebenaran kerena kalaiu pelanggan tidak memandang suatu produk bermutu, maka dia tidak akan membelinya. Kaidah lama yang mengatakan bahwa mutu ditentukan oleh pelanggan sebagian dipenuhi oleh pengertian ini.
            Penegertian mutu menurut berbagai pandangan diatas walaupun masing-masing  melihat dari sifat dan ruang lingkup tanggung jawab pekerjaan mereka, masih memperlihatkan benang merah yang jelas secara umum dapat disebutkan sebagai semua faktor atau hal yang memberikan kepuasan kepada mereka. Menurut ISO 8402 (standar internasional mutu) “mutu adalah seluruh karakteristik suatu produk , proses , organisasi, orang, kegiatan ataupun suatu sistem yang memberikan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan tertentu pihak yang membutuhkannya”. (ISO , 2008)
B.         Empat guru mutu
            Dalam dunia indutri kita mengenal dan mengakui ada empat orang yang berkaliber sebagai guru dalam masalah mutu. Mereka adalah warga Amerika yaitu Edward Demings, joseph M. Juran, Armand V. Feigenbaum dan philip B. Crosby. Misalnya, Edwar Deming mengetakan  “unutuk mendapatkan mutu dalam 14 poin yang dikenal sebagai deming’s 14 point’s  yang merupakan tanggung jawab pemimpin puncak setiap organisasi”. Diamna ke 14 poin tersebut antara lain:
1.      Bangun dan tumbuhkan keinginan yang kuat dalam perbaikan produk dan jasa. Lakukan inivasi dan alokasikan sumber daya untuk jangka panjang serta sediakan sumber daya untuk riset dan pendidikan.
2.      Gunakan filohsofi baru dan jangan tolerir kesalahan-kesalahan yang secara umum telah dianggap tidak menjadi masalah.
3.      Hentikan ketergantungan pada inspeksi  secara masal (mass inspection) untuk mendapatkan mutu karena inspeksi tidaklah memberikan mutu. Mutu hanya dapat dibangun melalui proses produksi.
4.      Hentikan praktek-praktek pemberian penghargaan bisnis hanya atas daftar harga tetapi minimumkan biyaya total dengan bekerja hanya dengan pemasok tunggal.
5.      Perbaiki secara terus menerus  proses perencanaan, produksi, dan pelayanan. Laksanakan secara terus menerus perbaikan pengujian metode dan pengenalan masalah.
6.      Lakukan pelatihan dalam pekerjaan (on the job training) secara melembaga.
7.      Bangun dan tumbuhkan leadership.
8.      Hilangkan perasaan takut pada diri pekerja, karena tidak seorangpun dapat bekerja baik tanpa merasa dirinya aman
9.      Pecahkan hambatan dengan cara menelusuri sumbernya di antara area kerja para staf.
10.  Kurangi atau hilangkan slogan-slogan, peringatan-peringatan dan target-target karena itu semua tidak pernah membantu  siapapun dalam menghasilkan kerja yang baik.
11.  Hindarkan koata yang bersifat angka-angka pada tenaga kerja dan target-target pada manajemen.
12.  Hilangkan hambatan yang akan merampas rasa bangga para pekerja.
Menurut pendapat Joseph M. Juran, menekankan bahwa mutu adalah sinonim dari kesesuaian untuk penggunaan (fitnes for use) suatu definisi yang mencakup fitur yang akan memberikan kepuasan terhadap produk dan menghindari cacat.
Menurut  Armand  V. Feigenbaum, merekomendasikan perluasan manajemen mutu yang digunakan pada setiap tahapan melalui dari desain hingga mengirimkan produk pada pelanggan. Beliau adalah orang pertama yang menggukan kata total kedalam terminologi mutu dan memperkenalkan konsepnya.
Menurut Phillip B. Crosby, mengemukakan empat prinsip dasar dalam membangun mutu yang menurut beliau bersifat absolut yaitu:
1.      Definisikan mutu sebagai kesesuaian dengan kebutuhan (conformance to requirements).
2.      Sitem mutu adalah pencegahan.
3.      Standar kinerja mutu adalah produk tanpa cacat (zero defect)
4.      Pengukuran mutu adalah harga dari ketidaksesuaian.
C.         Pengendalian Mutu Statistik
            Pengendalian mutu statistik (statistical quality control) adalah salah satu metode dalam perjalanan panjang perbaikan peningkatan mutu pada perusahaan khususnya perusahaan industri manufaktur. Walaupun hingga saat ini tidak banyak lagi perusahaan yang menggunakn teknik pengendalian mutu statistik, karena konsep ini tidak menyelesaikan masalah secara tuntas disebabkan metode ini masih

C.      Pengendalian Mutu Terpadu

            Pengendalian terpadu terhadap mutu (total control o quality) seperti yang dijelaskan oleh namanya ialah keterpaduan kegiatan dalam pengendalian mutu. Orang sering dibingungkan oleh istilah terpadu dalam terminologi penelitian pengendalian mutu terpadu yaitu apakah pengendalian bersifat terpadu atau mutu yang dikendalikan tersebut adalah mutu terpadu. Pengendalian terpadu berkenan dengan keterpaduan semua kegiatan yang mempengaruhi tingkat mutu yang diinginkan, sedangkan mutu terpadu ialah keterpaduan semua faktor yang masuk dalam dimensi mutu misalnya faktor ukuran, warna, berat, daya tahan, kelenturan dan lain-lain dalam proses pengendallian (control of total quality).
            Pada prinsipnya tidak ada perbedaan mendasar tentang implementasi pengendalian mutu terpadu pada sektor manufaktur dan sektor jasa karena walaupun tidak identik tetapi langka-langkahnya tidak berbeda (kalada, J.N, 1997)
            Sistem pengendalian mutu terpadu sebagai bagian dari proses manajemen pada dasarnya memberikan jawaban yang akurat terhadap what, who, how, where, when, dan how many.
Apa yang dikendalikan?. Apa yang dikendalikan merupakan pertanyaan pertama yang harus dijawab dengan jelas. Walaupun semua dimensi mutu harus dikendalikan tetapi pada produk tertentu dan pelanggan tertentu ada dimensi-dimensi mutu tertentu yang tidak perlu mendapat perhatian serius. Beberapa karakteristik yang bersifat umum misalnya dimensi, berat, kinerja kecepatan, daya, kehandalan, tampilan, rasa, daya tahan, dan lain-lain, pengendalian harus sudah melekat dengan produksi.
Siapa yang mengendalikan?. Sangat perlu diketahui, siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan pengendalian.
Bagaimana mengendalikannya?. Produk-produk dapat dikendalikan dengan cara inspeksi secara visual sederhana atau dengan cara inspeksi dimensi dimana salah satu atau lebih dimensi diukur dengan menggunakan instrumen tertentu.
Dimana pengendalian dilakukan?. Tempat-tempat terpenting dimana pengendalian mutu harus dilakukan perlu diidentifikasi agar efektifitas pengendalian bermanfaat.
Berapa sering dikendalikan?. Pengendalian mutu pada prinsipnya adalah proses yang bersifat berkelanjutan dalam arti proses tanpa akhir. Namun demikian, berapa sering dilakukan sangat tergantung pada maksud dan tujuan pengendalian mutu tersebut.
Berapa banyak dikendalikan?. Seperti halnya masalah frekuensi pengendalian, berapa banyak pengendalian dilakukan juga harus ditentukan sesuai dengan tujuan pengendalian.(Sukaria Sinulingga,2008)
D.     Manajemen Mutu
            Berbeda dengan konsep pengendalian terpadu, konsep manajemen mutu terpadu bertolak dari suatu keyakinan bahwa mutu tidak akan pernah diperoleh secara kebetulan kecuali melalui proses secara terencana dengan baik. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam sebuah proses manajemen mutu berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan penjaminan bahwa para manajer harus melakukan fungsi-fungsi tersebut untuk menghasilkan produk atau jasa, memenuhi persyratan mutu yang ditentukan, tepat waktu dan biaya yang wajar.
·         Perncanaan meliputi penetapan komponen-komponen mutu dan alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukannya.
·         Pengorganisasian meliputio penetapan struktur administrasi dan lokasi sumber daya untuk setiap produk dan jasa yang akan dihasilkan serta menyusun sistem dan metode yang dibutuhkan untuk mandapatkan mutu yang telah ditetapkan pada fase perencanaan.
·         Pengarahan berkaitan dengan semua aspek manusia dalam manajemen yaitu motivasi dan memobilisasi personil, memberikan dukungan, membangun leadership, menggunakan gaya manajemen yang kondusif (manajemen style) untuk mencapai tujuan mutu, mengatasi konflik yang timbul di tempat kerja dan lain-lain.
·         Pengendalian berkenan dengan pendektesian penyimpangan serta melakukan tindakan perbaikan.
·         Penjaminan mutu meliputi semua langkah dan kegiatan pencegahan untuk menjamin bahwa mutu yang diinginkan dapat dihasilkan.
Rasional dari munculnya konsep manajemen mutu terpadu ialah pengalaman yang diperoleh dari konsep mutu yang dikemukakan oleh Crosby, Deming, Feigenbaum dan juran bahwa mutu tidak ditentukan oleh para pekerja di lantai pabrik tetapi oleg para manajer senior yang karena posisinya dalam struktur organisasi mempunya tanggung jawab mengidentifikasi, memahami semua aspek keinginan dan harapan para pelanggan.(Sukaria Sinulingga, 2008)




BAB III PENUTUP

III.1  Kesimpulan

Pengendalian mutu dalah suatu proses pengintrolan dalam seluruh karakteristik suatu produk , proses , organisasi, orang, kegiatan ataupun suatu sistem yang memberikan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan tertentu pihak yang membutuhkannya.
Pengendalian mutu terpadu didasari oleh sebagai bagian dari proses manajemen pada dasarnya memberikan jawaban yang akurat terhadap what, who, how, where, when, dan how many.
Manajemen mutu berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan penjaminan bahwa para manajer harus melakukan fungsi-fungsi tersebut untuk menghasilkan produk atau jasa, memenuhi persyratan mutu yang ditentukan, tepat waktu dan biaya yang wajar. 



DAFTAR PUSTAKA


Sinulingga, Sukaria. 2008. Pengantar teknik industry/sukaria sinulingga. Yogyakarta: Graha ilmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20 USUL DAKWAH

4 PIKIR NABI

KEHIDUPAN DAN TAMSILAN RAJA