TERMODINAMIKA FISIKA DASAR 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
kami telah menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia
biasa tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami semoga bisa
menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya. Tak lupa
kami ucapkan terimakasih kepada bapak dosen fisika dasar 1 DR. Paulus Lobo Gareso.,M.Sc dan kepada teman-teman
sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan
insyaAllah sesuai dengan yang diharapkan. Pada dasarnya makalah ini kami
sajikan untuk membahas tentang
“TERMODINAMIKA”. Untuk lebih jelas simak pembahasan dalam makalah
ini.Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam tentang
termodinamika kepada kita semua.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan.Tak
ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari teman-teman terutama bapak DR.
Paulus Lobo Gareso.,M.Sc untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya. Sebelum
dan sesudahnya kami ucapkan terimakasih.
Gowa,
1 november 2015
Kelompok
6
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Termodinamika
berasal dari bahasa Yunani : thermos = panas dan dynamic = perubahan, dengan kata
lain termodinamika adalah fisika energy, panas, kerja, entropi, dan kespontanan
proses. Secara kompleks termodinamika adalah ilmu tentang energy yang secara
spesifik membahas tentang hubungan antara energy panas dan kerja.
Energi
dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Baik secara alamimaupun hasil
rekayasa teknologi. Selain itu, energi di alam semesta bersifat kekal, tidak
dapat dimusnahkan atau dihilangkan yang terjadi adalah perubahanenergi dari
satu bentuk ke bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Hal ini erat
hubungannya dengan hokum-hukum pertama termodinamikadan kapasitas kalor
gas.Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum dan hukum-hukum ini tidak
bergantung kepada rincian dari interaksi atau system yang diteliti.
Prinsip
termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan
sehari- hari.Bumi setiap hari menerima energigelombang elektromagnetik dari
matahari, dan bumi tersebut berubah menjadi energy panas, energi angin,
gelombng laut. Selain itu proses didalam diri
manusia juga merupakan proses konversi energy yang kompleks, dari input
energy kimiadalam, maka akan menjadi energy gerak berupa segala kegiatan fisik
manusia dan enegrgi yang sangat bernilai yaitu energi pikiran kita.
Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam
berbagai proses termodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme
untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi
darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin
konversi energy yang merubah energy kimia dalam bahan bakar atau sumber energy
lain menjadi energy mekanik dalam bentuk gerak ataupun perpindahan diatas
permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa, Pabtik-pabrik dapat memproduksi
berbagai jenis barang digerakkan oleh
mesin pembangkit energy listrik yang menggunakan prinsip kinversi energy panas
dan kerja. Untuk kenyamanan hidup , kita memanfaatkan mesin air conditioning,
mesin pemanas, dan refrigerators yang menggunakan prnsip dasar proses
termodinamika.
I.2 Ruang lingkup
1. Pengertian
termodinamika ?
2. Proses-proses
termodinamika
3. Jenis-jenis
proses termodinamika.
4. Hukum
termodinamika 1
5. Hukum
termodinamika II
I.3 Tujuan penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka tujuan kami adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
pengertian termodinamika
2. Mengetahui
proses-proses termodinamik
3. Mengetahui
jenis-jenis proses termodinamika.
4. Mengetahui
hukum termodinamika 1
5. Mengetahui
hukum termodinamika II
6. Mengembangkan
materi perkuliahan termodinamika di Fakultas Teknik Prodi Teknik Industri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Termodinamika
Termodinamika
( bahasa Yunani : thermos = panas dan dynamic = perubahan ) adalah fisika
energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan
dekat dengan mekanika statistik dimana hubungan termodinamika berasal.
Termodinamika merupakan cabang imu fisika yang berkaitan dengan hukum-hukum
umum yang berhubungan dengan perubahan kalor menjadi energy bentuk lain dan
tentang penerapan hukum kekalan energy.
Ilmu termodinamika adalah ilmu yang menjelaskan hubungan antara panas , kerja
mekanik, dan aspek-aspek lain dari energy dan perpindahan energi
Proses
termodinamika adalah jika kita tinjau
sebuah gas nitrogen yang dicairkan, dengan melakukan kompresi terhadap gas tersebut sampai pada tekanan
yang sangat tinggi sambil tetap menjaga agar suhu konstan kemudian mengisolasi
gas tersebut danmembiarkannya berekspansi. Pada saat berekspansi ke suhu yang
lebih dingin itulah gas akan mulai mencair. Proses termodinamika didasarkan
pada hukum-hukum termodinamika antara lain hukumke-nol, hukumpertama dan hukum
kedua. Beberapa variable termodinamika yang penting kita kenal sebelum dirumuskannya
hukum-hukum termodinamika antara lain adalah :
tekanan (P), Volume (V), suhu (T), Entropi (S), kalor/ panas (Q), kerja
(W), dan energy dalam (U). Beberapa konstanta yang lain adalah : kalor jenis (
c ), tetapan gas ( R ) dan lain-lain.
Proses
termodinamika yang terjadi pada gas terdiri dari proses isobaric, proses
isokorik, proses Isotermal, dan proses adiabatic. Energi selalu berkaitan
dengan usaha merupakan hasil perkalian gaya dengan perpindahan
Pada
gambar diatas memperlihatkan penampang
air silinder yang di dalamnya terdapat gas piston ( pengisap ). Pistondapat
bergerak bebas naik turun. Jika luas piston A dan tekanan gas P, maka gas akan
mendorong piston dengan gaya
. Oleh karena itu, usaha yang dilakukan
adalah
. Jika
, maka
. Dan jika, maka persamaannya menjadi
seperti berikut :
atau
Keterangan
:
W = Usaha ( joule )
P = Tekanan ( N/m2)
V1
= Volume Awal ( m3)
V2
= Volume Akhir ( m3)
1.
Proses
Isobarik
Proses
yang berlangsung pada tekanan tetap dinamakan proses isobarik. Bila volume gas
bertambah, berarti gas melakukan usaha atau usaha gas positif ( proses ekspansi
). Jika volume gas berkurang berarti pada gas dilakukan usaha atau usaha gas
negative ( proses kompresi ). Usaha yang dilakukan oleh gas pada proses
isobaric besarnya sebagai berikut :
Kita
juga dapat menyatakan dW dalam bentuk persamaan
keadaan gas ideal dimana
Kalau
dalam proses ini berlangsung secara infitesimal, maka untuk gas yang sedang
berekspansi secara isobar itu kita dapatkan
sehingga :
Dengan
cvadalah kalor jenis pada volume yang tetap.
2.
Proses
Isotermal
Proses
isothermal adalah proses yang dialami gas pada suhu tetap. Usaha yang dilakukan
gas pada proses ini tidak dapat dihitung dengan persamaan
Hal
ini karena tekanannya tidak konstan.Namun , dapat diselesaikan dengan melakukan
pengintegralan sebagai berikut:
Ingat
Karena
n, R, dan T konstan, maka persamaannya menjadi sebagai berikut :
3. Proses
Isokhorik
Proses
isokhorik adalah proses yang dialami
oleh gas di mana gas tidak mengalamu perubahan volume atau volume tetap
(
Oleh karena itu, usaha yang dilakukan gas pada
prosesisokhorik adalah nol (
)
Jadi
pada proses isokhorik system tidak melakukan / menerima kerja terhadap
sekelilingnya
4. Proses
Adiabatik
Pada
proses isobaric, isothermal, dan isokhorik dipengaruhi oleh lingkungan yaitu
menerima atau melepaskan kalor. Proses Adiabatik merupakan proses yang tidak
ada kalor yang masuk atau keluar dari system ( gas ) ke lingkungan (
. Hal ini terjadi apabila terdapat sekat
yang tidak menghantarkan kalor atau prosesnya berlangsung cepat. Pada proses
adiabatic berlaku rumus poison.
Dengan
merupakan perbandingan kalor jenis gas pada
tekanan tetap
dan kalor jenis gas pada volume tetap
. Selanjutnya,perbandingan ini dinamakan
tetapan Laplace
untuk gas ideal, sehingga persamaan
adiabatic di atas dapat ditulis dalam bentuk :
=
Adapun
usaha pada proses adiabatic dapat dicari dengan cara sebagai berikut :
Karena
, maka
Karena
, maka
(
)
Dalam
membahas termodinamika diperlukan suatu batasan agar kajianlebih jelas
yaitudengan memisahkan antara sistem dan lingkungan. Sistem merupakan suatu
batasan yang dipakiuntuk menunjukkan suatu benda ( benda kerja) dan merupakan
pusat perhatian kita dalam suatu permukaan tertutup sedangkan lingkungan
merupakan segala sesuatu di luar sistem yang mempengaruhi kelakuan sistem
secara langsung
Pada
prinsipnya, energy tidak dapat diciptakan atau dimusnakan. Kita hanya dapat
mengubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Contoh perubahan
bentuk energi adalah energi listrik diubah menjadi energikalor, energi angin
diubah menjadi energi mekanik, dan energi mekanik diubah menjadi kalor. Kita
telah mendefinisikan bahwa energy dalam merupakan jumlah total semua energy
molekul pada system. Energi dalam sistem akan naikjika usaha dilakukan padanya
atau kalor ditambahkan pada sistem. . Energi
dalam akan menurun jika kalor keluar dari sistem atau usaha dilakukan oleh
sistem pada yang lainnya. Dalam hal ini, berarti hukum kekekalan energi sangat
masuk akal untuk mengemukakan hukum pada perubahan energi.Hukum-hukum
termodinamika membahas tentang hukum kekekalan energy antara sistem ke
lingkungan.
Hubungan
antara kalor yang diterima atau dilepaskan suatu sistem, usaha yang dilakukan
pada sistem, serta perubahan energi dalam sistem yang ditimbulkan oleh kalor
dan usaha tersebut dijelaskan dalam hukum pertama termodinamika.
Hukum
termodinamika Imenyatakan bahwa “ jumalah kalor pada suatu sistem adalah sama
dengan perubahan energi di dalam sistem tersebut dtiambah dengan usaha yang
dilakukan oleh sistem.”
Energi
dalam sistem adalah jumlah total semua energi molekul yang ada di dalam sistem.
Apabila sistem melakukan usaha atau sistem memperoleh kalor dari lingkungan
maka energi dalam sistem akanberkurang jika sistem melakukan usaha terhadap
lingkungan atau sistem member kalor pada lingkungan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa perubahan energi dalam pada sistem tertutup merupakan selisih
kalor yang diterima dengan usaha yang dilakukan sistem.
Adapun
rumus Hukum Termodinamika I
Dari
bunyi hukum termodinamika I, maka rumus hukum Termodinamika I dapat dituliskan
sebagai berikut :
Dimana
:
=
Perubahan energi dalam sistem ( Joule )
Q = Kaloryang diterima / dilepas sistem (
Joule )
W = Usaha ( Joule )
Perjanjian
tanda yang berlaku untuk rumus di atas dan gambar Hukum Termodinamika I tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Usaha
(W) bernilai positif (+) jika sistem melakukan usaha
2. Usaha
(W) bernilai negatif (-) jika sistem
menerima usaha
3. Q
bernilai negatif jika sistem melepas kalor
4. Q
bernilai positif jika sistem menerima kalor
Hukum
Termodinamika II diilhami oleh hukum Termodinamika I. Hukum TermodinamikaI merupakan hukum kekekalan
energy, yang menyatakan energy bersifat kekal energy tidak dapat diciptakan dan
energy tidak dapat dimusnakan. Menurut hukum kekekalan energy kita boleh
mengubah energy panas menjadi bentuk energy lain sesuka hati kita dengan syarat
memenuhi hukum kekekalan energy tersebut. Tetapi pada kenyataannya tidak
demikian, kita tidak dapat mengubah satu bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain. Sebagai contoh jika
kita menjatuhkan sebuah bola dari ketinggian tertentu. Sesaat sebelum bola
dijatuhkan , bola mempunyai energy potensial
ketika bola bergerak ke bawah energy potensialnya berkurang dan energy
kinetik bola bertambah. Ketika bola menyentuh permukaan tanah energi potensial
bola bernilai nol, energy kinetik bola berubah menjadi energi panas dan energi
bunyi. Sekarang jika proses tersebut kita balik bola tersebut kita panaskan
sehingga bola mempunyai energy panas.
Apakah
energy panas tersebut dapat berubah menjadi energi kinetik yang menyebabkan
bola bergerak ke atas sampai pada ketinggian tertentu sehingga boal mempunyai
energy potensial ?hal tersebut tentu tidak akan menjadi walau kita sudah
memanaskan besi hingga suhu maksimum. Peristiwa tersebut menunjukkan kepada
kita bahwa proses perubahan bentuk energy bersifat Irreversibel. Artinya proses
perubahan tersebut hanya terjadi dalam satu arah saja.
Hukum
Termodinamika II berbunyi “ panas mengalir secara spontan dari benda bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah, dan panas tidak dapat mengalir secara
spontan dari benda yang bersuhu rendah menuju benda yang bersuhu tinggi”.
Dalam
pengertian yang abstrak maka hukum termodinamika II menurut versi Planck Kelvin
“, tidakmungkin membangun suatu mesin yang bekerja dalam satu siklus denga
mengambil panas dari satu reservoir dan menghasilkan kerja sebesar panas yang
diambil”.Pernyataan menurut versi Clausisus “, Tidak mungkin membangun suatu
mesin yang beroperasi dalam satu siklus dengan hanya melalui transfer panas
dari benda dingin ke benda yang panas”.
Dengan
demikian kesimpulan kedua pernyataan hukum Termodinamika II di atas menjadi “
mustahil mebuat sebuat mesin kalor yang mengubah panasnya seluruhnya menjadi kerja
(tanpa ada kalor yang terbuang), yaitu mesin dengan efisiensi termal 100 %”.
1. Mesin
Kalor
Mesin
kalor adalah alat yang mengubah energy termal menjadi usaha mekanik, seperti
mesin uap dan mesin mobil.Prinsip kerja suatu mesin kalor adalah bagaimana
mengambil kalor dari sebuah sumber dan mengubahnya sebanya mungkin mejadi kerja
atau energy mekanik.Seluruh mesin kalor menyerap panas dari sumber pada suhu
yang relative tinggi, melakukan sejumlah mekanik, dan membuang atau
mengeluarkan sejumlah panas pada suhu yang lebih rendah.
Semua
mesin kalor yang bekerja menghasilkan kerja (W) dengan mengkonversi kalor dari
sumber kalor yang lebih tinggi (Qh) pasti akan membuang sebagian kalor ke
reservoir kalor yang lebih rendah temperaturenya Artinya tidak semua kalor dapat diubah
menjadi kerja, pasti ada kebocoran dan kerugian yang disebut efisiensi.
Contoh
: Sebuah motor bakar bensin membakar campuran udara dan bahan bakar dan menghasilkan
kalor. Energi kalor ini tidak semuanya dapat diubah oleh mesin menjadikerja ( putaran poros ), tetapi pasti
ada sebagian yang dibuang ke lingkungan sekitar melalui mesin dan sisa gas
buang. Proses konversi energy pada motor bakar menurut hukum kedua
termodinamika dapat digambarkan sebagai berikut.
Efisiensi sistem dapat
dihitung dengan membandingkan kerja yang dihasilkan dengan kalor yang diberikan
atau dapat ditulis secara matematis :
2.
Efisiensi Mesin Menurut Daur Carnot
Terdapat dua reservoir
yangdihubungkan oleh mesin, dimana reservoir atas adalah suhu panas yang
bersuhu T1fungsinya mengalirkan panas Q1 menuju mesin
(saat panas masuk ke dalam mesin, suhu mesin harus juga T1), panas
yang diterima oleh mesin tidak sepenuhnya
dirubah dalam bentuk kerja (W), tetapi terdapat sejumlah panas yang
terbuang Q2 dan diserap oleh reservoir dingin (saat panas keluar
dari mesin suhu , mesin juga harus T2) Dari skema diatas maka
efisiensi mesin carnot dapat dirumuskan sebagai berikut :
=
=
3. Entropi
Konsep
entropi digunakan untuk mengimbangi konsep ketidakteraturan molekul benda baik
terhadap kecepatan rata-ratanya maupun keacakan gerakannya akibat aliran panas
irreversible. Jika ditambahkan panas dQ
pada gas yang berekspansi pada suhu konstan sehingga energy didalamnya juga
konstan, maka dari hukum termodinamika pertama kerja yang terjadi adalah :
Fraksi
perubahan volume dari
merupakan ukuran naiknya ketidakteraturan ,
dimana konsep ketidakteraturan tidak lain didefinisikan sebagai entropi (S)
satuannya J/K sehingga perubahanentropi sangat kecil (dS) selama proses
reversible yang sangat kecil pada suhu T dituliskan sebagai :
Secara
umum , define perubahan entropi mencakup proses reversible apapun dari satu
keadaan ke keadaan yang lainnya. Sehingga bila dilakukan integrasi terhadap
proses perubahan keadaan, maka perubahan entropi sistem ( untuk gas ideal )
adalah :
Maka
bila sistem berubah dari keadaan 1 ke 2 dapat ditulis :
1. Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m3
dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3.
Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut!
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Pembahasan
diketahui:
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
ditanya :
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Pembahasan
diketahui:
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
ditanya :
W=……?
Penyelesaian:
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule
2. 1,5 m3 gas helium yang bersuhu 27oC
dipanaskan secara isobarik sampai 87oC. Jika tekanan gas helium 2 x
105 N/m2 , gas helium melakukan usaha luar sebesar....
Pembahasan
diketahui:
V1 = 1,5 m3
T1 = 27oC = 300 K
T2 = 87oC = 360 K
P = 2 x 105 N/m2
ditanyakan:
Pembahasan
diketahui:
V1 = 1,5 m3
T1 = 27oC = 300 K
T2 = 87oC = 360 K
P = 2 x 105 N/m2
ditanyakan:
W=…..?
Penyelesaian
:
W = PΔV
Mencari V2 :
V2/T2 = V1/T1
V2 = ( V1/T1 ) x T2 = ( 1,5/300 ) x 360 = 1,8 m3
W = PΔV = 2 x 105(1,8 − 1,5) = 0,6 x 105 = 60 x 103 = 60 kJ
W = PΔV
Mencari V2 :
V2/T2 = V1/T1
V2 = ( V1/T1 ) x T2 = ( 1,5/300 ) x 360 = 1,8 m3
W = PΔV = 2 x 105(1,8 − 1,5) = 0,6 x 105 = 60 x 103 = 60 kJ
3. 2000/693 mol gas helium pada
suhu tetap 27oC mengalami perubahan volume dari 2,5 liter menjadi 5
liter. Jika R = 8,314 J/mol K dan ln 2 = 0,693 tentukan usaha yang dilakukan
gas helium!
Pembahasan
diketahui:
n = 2000/693 mol
V2 = 5 L
V1 = 2,5 L
T = 27oC = 300 K
ditanyakan :
Pembahasan
diketahui:
n = 2000/693 mol
V2 = 5 L
V1 = 2,5 L
T = 27oC = 300 K
ditanyakan :
W=……?
Penyelesaian:
Usaha yang dilakukan gas
W = nRT ln (V2 / V1)
W = (2000/693 mol) ( 8,314 J/mol K)(300 K) ln ( 5 L / 2,5 L )
W = (2000/693) (8,314) (300) (0,693) = 4988,4 joule
Usaha yang dilakukan gas
W = nRT ln (V2 / V1)
W = (2000/693 mol) ( 8,314 J/mol K)(300 K) ln ( 5 L / 2,5 L )
W = (2000/693) (8,314) (300) (0,693) = 4988,4 joule
4. Mesin Carnot bekerja pada suhu
tinggi 600 K, untuk menghasilkan kerja mekanik. Jika mesin menyerap kalor 600 J
dengan suhu rendah 400 K, maka usaha yang dihasilkan adalah....
Pembahasan
Pembahasan
Diketahui
:
Tr
= 400k
Tt
= 600 k
Q1
=600k
Ditanyakan
:
W
=……?
Penyelesaian:
η = ( 1 − Tr / Tt ) x 100 %
Hilangkan saja 100% untuk memudahkan perhitungan
η = ( 1 − 400/600) = 1/3
η = ( W / Q1 )
1/3 = W/600
W = 200 J
η = ( 1 − Tr / Tt ) x 100 %
Hilangkan saja 100% untuk memudahkan perhitungan
η = ( 1 − 400/600) = 1/3
η = ( W / Q1 )
1/3 = W/600
W = 200 J
5. Suatu mesin Carnot, jika reservoir
panasnya bersuhu 400 K akan mempunyai efisiensi 40%. Jika reservoir panasnya
bersuhu 640 K, efisiensinya.....%
Pembahasan
diketahui:
η = 40% = 4 / 10
Tt = 400 K
diketahui:
η = 40% = 4 / 10
Tt = 400 K
ditanyakan:
η
=…..?
penyelesaian:
Cari terlebih dahulu suhu rendahnya (Tr) hilangkan 100 % untuk mempermudah perhitungan:
η = 1 − (Tr/Tt)
4 / 10 = 1 − (Tr/400)
(Tr/400) = 6 / 10
Tr = 240 K
Data kedua :
Tt = 640 K
Tr = 240 K (dari hasil perhitungan pertama)
η = ( 1 − Tr/Tt) x 100%
η = ( 1 − 240/640) x 100%
η = ( 5 / 8 ) x 100% = 62,5%
Cari terlebih dahulu suhu rendahnya (Tr) hilangkan 100 % untuk mempermudah perhitungan:
η = 1 − (Tr/Tt)
4 / 10 = 1 − (Tr/400)
(Tr/400) = 6 / 10
Tr = 240 K
Data kedua :
Tt = 640 K
Tr = 240 K (dari hasil perhitungan pertama)
η = ( 1 − Tr/Tt) x 100%
η = ( 1 − 240/640) x 100%
η = ( 5 / 8 ) x 100% = 62,5%
Berdasarkan
pembahasan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan bahwa :
Termodinamika
adalah cabang dari ilmu fisika yang
mempelajari tentang proses perpindahan energi sebagai kalor dan usaha antara
sistem dan lingkungan. Kalor diartikan sebagai perpindahan energi yang
disebabkan oleh perbedaan suhu, sedangkan usaha merupakan perubahan energi
melalui cara-cara mekanis yang tidak disebabkan oleh perubahan suhu. Adapun
proses termodinamika antara lain proses isobaric, isochoric,isothermal dan
adiabatic.
Hukum
termodinamika I merupakan hukum yang terkait dengan kekekalan energy. Hukum ini
menyatakan perubahan dari suatu system termodinamika tertutup sama dengan
jumlah total jumlah energy kalor yang disuplai ke dalam system dan yang
dilakukan terhadap system
Hukum
termodinamika II berbunyi “ panas mengalir secara spontan
dari benda bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah, dan panas tidak
dapat mengalir secara spontan dari benda yang bersuhu rendah menuju benda yang
bersuhu tinggi”.
http://fisikazone.com/proses-termodinamika.html,Diakses
Minggu, 1 November 2015 Pukul 10.00 WITA
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/hukum-I-termodinamika.html,Diakses
Minggu, 1 November 2015 Pukul 10.00 WITA
http://seputarpendidikan.blogspot.com/2015/02/hukum-II-termodinamika.html,Diakses
Minggu, 1 November 2015 Pukul 10.15 WITA
Tim
Penyusun Fisika Dasar. 2003 .Fisika Dasar 1. Makasar : UNHAS
Komentar
Posting Komentar